MPR harus berani menjalankan peran mereka dengan leluasa, demikian pendapat Ketua Fraksi Partai Nasdem di MPR, Fadholi. Walau kewenangan MPR kini masih diberikan secara terbatas sehingga belum bisa leluasa.
"Masalahnya adalah, MPR berani atau tidak, mau atau tidak," ujar Fadholi dalam diskusi bertemakan "Refleksi Akhir Tahun: Peran MPR Bagi Dinamika Politik" di Hotel Novotel Palembang, Minggu 14 Desember 2014.
Ia melanjutkan, apabila MPR ingin memperkuat perannya, maka harus dipikirkan sebuah cara dan tentu harus seimbang antara MPR dan DPR.
Ia menilai bahwa selama ini MPR memegang peran ideologis dalam membangun mental serta pemikiran berdasar konsensus dasar negara, yang intinya adalah membangun ideologi bangsa untuk membangun nasionalisme.
"Di sini kewenangan juga harus ada untuk memperkuat, juga anggaran yang besar tentunya, mengikuti semakin besarnya kewenangan," paparnya.
Di samping itu, kata dia, masyarakat Indonesia belakangan ini banyak yang kehilangan idealisme dan nasionalisme, ditambah lagi dengan wilayah Indonesia yang begitu luas memang membuat Indonesia mudah mendapat pengaruh dari luar.
"Di sinilah MPR berperan. Apa yang harus dilakukan MPR tergantung kemauan MPR sendiri," pungkasnya.